KATA PENGANTAR
Pengalaman
adalah guru terbaik bagi kita semua. Begitulah ungkapan dan fakta yang selama
ini kita terima, sebagai sebuah aksioma. Syukur alhamdulillah sama-sama kita
panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah memberikan sehat badan dan pikiran,
sehingga penulis telah dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “KLASIFIKASI
MAKHLUK HIDUP”. Sholawat dan salam kita sanjungkan kepangkuan Nabi
Muhammad SAW, yang telah membawa kita
dari alam kegelapan ke alam terang-benderang seperti yang kita rasakan saat
ini, dan kepada seluruh sahabat dan keluarga beliau sekalian.
Makalah
ini berisi tentang makhluk hidup. Dengan
bahasa yang singkat, padat, dan mudah dimengerti. Makalah ini kami lengkapi
dengan pendahuluan sebagai pembuka yang menjelaskan latar belakang dan tujuan
pembuatan makalah.Penjelasan yang berisi tentang klasifikasi makhluk
hidup. Penutup yang berisi tentang
kesimpulan yang menjelaskan secara singkat isi dari makalah kami. Makalah ini
juga kami lengkapi dengan daftar pustaka yang menjelaskan sumber dan referensi
bahan dalam penyusunan. Terima kasih kepada dosen guru pengasuh dan teman-teman
yang telah membantu penyelesaian makalah ini hingga selesai. Dalam menyusun
makalah ini, saya sadari masih banyak terdapat kekurangan, maka dari itu kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat saya harapkan demi penyempurnaan
makalah ini.
Tanjungsari, 28
September 2017
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................................... 1
B. Maksud Dan Tujuan ......................................................................................... 1
C. Rumusan Masalah ............................................................................................ 1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Keanekaragaman Makhluk Hidup..................................................................... 2
B. Tujuan dan Manfaat Klasifikasi Makhluk
Hidup............................................... 4
C. Dasar-Dasar Klasifikasi Makhluk Hidup.......................................................... 6
D. Macam-Macam Klasifikasi Makhluk Hidup...................................................... 8
BAB III PENUTUP
A. Simpulan............................................................................................................ 11
B. Saran ................................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah
Di
planet bumi ini terdapat jutaan makhluk hidup. Dari sekian banyak makhluk hidup
tersebut baru sekitar 1.000.000 golongan hewan dan 300.000golongan tumbuhan
yang telah diidentifikasi. Masih banyak lagi makhluk hidup yang dalam tahap
penelitian dan masih banyak lagi yang sama sekali belum dikenali manusia. Untuk
mempelajari memahamiseluruh makhluk hidup, merupakan sesuatu yang amat sulit.
Untuk itulah manusia berusaha mencari cara yang paling tepat untuk
mempelajarimakhluk hidupyang amat banyak dan kompleks tersebut. Cara yang
menjadi pilihan manusia adalah dengan mengklasifikasikan makhluk hidup.
B. Maksud Dan
Tujuan
Makalah ini disusun
dengan tujuan:
1.
Untuk memenuhi salah satu tugas Mata Pelajaran Sains
2.
Untuk mengetahui klasifikasi makhluk hidup
3.
Untuk menambah wawasan pembaca mengenai klasifikasi
makhluk hidup
C. Rumusan Masalah
Makalah yang
berjudul “Klasifikasi Makhluk Hidup” ini merumuskan masalah sebagai berikut:
1.
Pengertian klasifikasi makhluk hidup dan tujuannya
2.
Sejarah klasifikasi makhluk hidup
3.
Dasar-dasar klasifikasi makhluk hidup
4.
Klasifikasi menurut kingdom
5.
Sistem klasifikasi Lima Kingdom
BAB II
PEMBAHASAN
A. Keanekaragaman Makhluk Hidup
Keanekaragaman
makhluk hidup disebut juga dengan keanekaragaman hayati atau biodiversitas.
Istilah keanekaragaman hayati atau “biodiversitas” menunjukkan sejumlah variasi
yang ada pada makhluk hidup di suatu lingkungan tertentu. Dengan kata lain,
biodiversitas dapat diartikan sebagai persamaan dan perbedaan ciri makhluk
hidup pada waktu dan tempat tertentu. Keanekaragaman makhluk hidup dapat
terjadi karena adanya proses evolusi yang sangat lama. Selain itu juga
dipengaruhi oleh adanya faktor adaptasi, batas geografi, dan rekayasa genetik.
Keanekaragaman
hayati dikelompokkan menjadi 3, yaitu:
1. Keanekaragaman
Gen
Makhluk
hidup tersusun atas unit satuan terkecil yang disebut sebagai sel. Dalam inti
sel terdapat materi pembawa sifat yang disebut gen. Setiap individu memiliki
jumlah dan variasi susunan gen yang berbeda-beda namun bahan penyusunnya sama.
Keanekaragaman tingkat gen ini dapat dilihat dari perbedaan ciri makhluk hidup
dalam satu spesies.
Keanekaragaman
gen juga sering dikenal dengan ras. Contohnya pada ayam yaitu ayam banten, ayam
kate, dan ayam cemani. Sedangkan pada tumbuhan misalnya mangga gedong, mangga
kuini, dan mangga golek.


Gambar 1.
Keanekaragaman gen (a) ayam (b) mangga
2. Keanekaragaman
Jenis
Keanekaragaman
jenis merupakan variasi pada tingkat jenis (genus) makhluk hidup. Variasi ini
disebabkan karena adanya rekombinasi (pencampuran) gen-gen dalam jenis tersebut
sehingga melahirkan variasi yang lebih beragam. Keanekaragaman ini terjadi pada
makhuk hidup yang berbeda spesies namun masih satu family. Contohnya harimau,
singa, kucing, dan citah.

Gambar 2.
Keanekaragaman jenis (a) harimau (b) singa (c) kucing (d) citah
3. Keanekaragaman
Ekosistem
Suatu
ekosistem terdiri dari komponan biotik yaitu komunitas hewan, tumbuhan dan
mikroorganisme serta komponen abiotek yaitu lingkungan tempat makhluk hidup
tersebut tinggal. Komponen-komponen ini saling berinteraksi satu dengan lainnya
dalam melakukan siklus materi dan energi.
Keanekaragaman
ekosistem dapat dilihat dari variasi ekosistem berdasarkan batas geografi.
Contohnya keanekaragaman pada hutan hujan tropis dan keanekaragaman pada gurun
pasir.


Gambar 3.
Keanekaragaman ekosistem (a) hutan hujan tropis (b) padang pasir
B. Tujuan dan Manfaat Klasifikasi Makhluk Hidup
Sampai
saat ini, jumlah makhluk hidup semakin banyak dan beraneka ragam, baik dalam
hal ukuran, bentuk, struktur tubuh, maupun cara hidupnya. Karena begitu
kompleksnya, tak mungkin klasifikasi mahluk hidup tersebut hanya menggunakan
cara-cara sederhana seperti telah dijelaskan di depan. Sistem klasifikasi
makhluk hidup terus berkembang seperti perkembangan ilmu-ilmu lain.

Oleh
karena itu, sistem klasifikasi makhluk hidup dipelajari tersendiri dalam cabang
ilmu biologi, yaitu taksonomi yang khusus membahas sistem pengelompokan makhluk
hidup. Seperti kita ketahui bersama bahwa klasifikasi merupakan suatu cara
pengelompokan makhluk hidup yang didasarkan pada ciri-ciri tertentu.
Sebenarnya,
Tujuan dari klasifikasi
makhluk hidup adalah:
a.
mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan
ciri-ciri yang dimiliki;
b.
mendeskripsikan
ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan makhluk hidup
dari jenis yang lain;
c.
mengetahui hubungan kekerabatan antarmakhluk hidup;
d.
memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya.
Berdasarkan tujuan
tersebut, sistem klasifikasi makhluk hidup memiliki manfaat seperti berikut.
a.
Memudahkan kita dalam mempelajari makhluk hidup yang
sangat beraneka ragam. Jika ingin mengamati jantung dari anggota Aves, apakah
Anda akan membuka seluruh jantung semua jenis burung/Aves? Tentu tidak mungkin.
Bayangkan, betapa repotnya bila kita harus melakukan hal itu. Untuk itu, Anda
cukup hanya mengamati jantung dari salah satu anggota Aves, misalnya burung dara.
b.
Mengetahui hubungan kekerabatan antara makhluk hidup satu
dengan yang lain. Apabila Anda mengamati hewan kelelawar, elang, dan marmot,
apakah kelelawar termasuk golongan Mamalia sama seperti marmot? Jika kita amati
dengan saksama, maka kelelawar memiliki kesamaan dengan marmot, yaitu termasuk
hewan menyusui (Mamalia), kesamaan lainnya adalah bereproduksi dengan beranak.
Walaupun kelelawar
dan elang memiliki sayap untuk bisa terbang di udara, tetapi elang mempunyai perbedaan,
yaitu tidak menyusui, melainkan bertelur, sehingga elang termasuk kelompok Aves
(burung).
C. Dasar-Dasar Klasifikasi Makhluk Hidup
Anda
sudah mengetahui bahwa klasifikasi merupakan cara yang baik untuk mempermudah
dan menyederhanakan objek studi tentang makhluk hidup. Selain itu, mempelajari
klasifikasi dalam biologi sangat penting dalam memahami keanekaragaman makhluk
hidup yang sangat kompleks di dunia ini.
Masing-masing
makhluk hidup memiliki ciri-ciri yang membedakan dengan makhluk hidup lain,
tetapi ada beberapa makhluk hidup yang memiliki satu atau lebih persamaan.
Bagaimana cara mengelompokkan makhluk hidup itu dan dengan dasar apakah pengelompokan
tersebut dilakukan?
Marilah
kita coba bandingkan antara ayam dan elang. Persamaan dan perbedaan apakah yang
dapat kita lihat dari kedua hewan itu? Perhatikan pada Tabel berikut.
Ciri
|
Ayam
|
Elang
|
Persamaan
1. Berbulu
2. Mempunyai sayap
3. Jumlah kaki
4. Mempunyai paruh
5. Berkembang biak
Perbedaan
1. Jenis makanan
|
Ada
Ada
Dua
Ada
Bertelur
Biji-bijian
|
Ada
Ada
Dua
Ada
Bertelur
Daging
|
Berdasarkan
pengamatan tersebut Anda akan melihat persamaan dan perbedaannya. Jadi, dasar
untuk mengelompokkan makhluk hidup adalah sebagai berikut.
a.
Berdasarkan Persamaan
Seperti
yang kita lihat pada contoh di depan, yaitu antara ayam dan elang, berdasarkan
ciri-ciri yang Anda lihat, termasuk golongan apakah ayam dan elang? Dengan
mengamati ciri-cirinya, maka kita dapat memasukkan bahwa ayam dan elang adalah
golongan hewan, yaitu jenis aves (burung) karena memiliki bulu, sayap, dan
paruh.
b.
Berdasarkan Perbedaan
Apabila
Anda mengamati perbedaan ciri yang dimiliki ayam dan elang berdasarkan jenis
makanannya, maka ayam termasuk herbivora, sedangkan elang termasuk golongan
karnivora, yaitu pemakan daging.
c.
Berdasarkan Ciri Morfologi dan Anatomi
Seperti
yang Anda lihat dan amati seperti contoh di depan, maka untuk mengetahui
persamaan dan perbedaan dari makhluk hidup pertama-tama yang dapat Anda lakukan
adalah mengamati dari bentuk luar dari makhluk hidup tersebut, misalnya bentuk
paruh dan jumlah sayap.
Apabila
Anda hendak menggolongkan beberapa tumbuhan, maka yang dapat Anda amati adalah
bentuk pohon, bentuk daun, bentuk bunga, warna bunga, dan lainlain. Ciri-ciri
inilah yang dinamakan ciri morfologi. Apabila Anda mengamati dari ada tidaknya
sel trakea, kambium, ada tidaknya berkas pengangkut, ada tidaknya sel kambium,
ciri-ciri ini dinamakan ciri anatomi.
d.
Berdasarkan Ciri
Biokimia
Sejalan
dengan masa perkembangannya, untuk menentukan klasifikasi makhluk hidup selain
berdasarkan ciri-ciri yang telah disebutkan di atas, bisa pula menggunakan
ciri-ciri biokimia, misalnya jenis-jenis enzim, jenis-jenis protein, dan
jenis-jenis DNA. Hal tersebut dapat menentukan hubungan kekerabatan antara makhluk
hidup satu dengan lainnya.
e.
Berdasarkan Manfaat
Tujuan
pengelompokan ini adalah untuk memudahkan kita memanfaatkan suatu makhluk
hidup.
D. Macam-Macam Klasifikasi Makhluk Hidup
(Sistem Alami,
Sistem Buatan dan Sistem Filogenik) – Seiring dengan perkembangan zaman, sistem
klasifikasi makhluk hidup dilakukan dengan alasan-alasan tertentu yang dimulai
dan dirintis oleh ilmuwan terdahulu dan terus berkembang sampai sekarang.
Hal ini
dikarenakan adanya penemuan-penemuan baru yang sesuai dengan perkembangan
peradaban manusia. Ada beberapa alasan yang digunakan para ahli sebagai dasar
sistem klasifikasi.
Untuk itulah sistem klasifikasi, dapat
digolongkan menjadi tiga golongan/kelompok, yaitu sistem alami, sistem buatan,
dan sistem filogenik.
1. Klasifikasi
Sistem Alami
Kita sudah mengetahui
bahwa klasifikasi pada dasarnya berpijak dari adanya persamaan. Hal ini dapat
kita ketahui dengan mengamati makhluk hidup secara morfologi. Misalnya, kita
mengamati binatang kucing, anjing, sapi, kuda, dan harimau.
Jika
kita lihat secara alami, dapat kita ketahui bahwa kelima binatang itu mempunyai
empat kaki, sehingga membentuk suatu kelompok seperti yang dikehendaki alam,
yaitu kelompok binatang yang berkaki empat. Dengan demikian, dapat diketahui
bahwa klasifikasi sistem alami merupakan terbentuknya suatu kelompok-kelompok
makhluk hidup secara alami.

Tokoh klasifikasi
sistem alami adalah Aristoteles, seorang berkebangsaan Yunani pada tahun 350
SM. Beliau membagi makhluk hidup menjadi dua dunia (kingdom), yaitu hewan dan
tumbuhan. Dunia hewan ini dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan habitat
dan perilakunya, sedangkan tumbuhan dikelompokkan berdasarkan ukuran dan
strukturnya.
2. Klasifikasi
Sistem Buatan
Dibandingkan
sistem klasifikasi secara alami, sistem klasifikasi buatan lebih baik,
sempurna, dan mudah dipahami apabila dibandingkan sistem klasifikasi
sebelumnya. Klasifikasi ini pertama kali diperkenalkan oleh Carl Von Linne
(1707-1778) yang dikenal dengan nama Carolus Linnaeus, seorang ahli botani
berkebangsaan Swedia. Beliau dinobatkan sebagai “Bapak Taksonomi”.
Klasifikasi makhluk
hidup menurut Linnaeus didasarkan atas persamaan dan perbedaan struktur tubuh
makhluk hidup, dengan cara-cara berikut.
a.
Mengamati dan meneliti makhluk hidup, yaitu persamaan
ciri struktur tubuh luar maupun ciri struktur tubuh dalam dari berbagai jenis
makhluk hidup.
b.
Apabila ada yang memiliki ciri struktur tubuh sama atau
mirip dijadikan satu kelompok, adapun yang memiliki ciri berlainan
dikelompokkan tersendiri.
c.
Memberikan istilah tertentu untuk setiap tingkatan
klasifikasi yang didasarkan pada banyak sedikitnya persamaan ciri pada setiap
jenis makhluk hidup yang dikelompokkan.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Klasifikasi
mahluk hidup adalah pengelompokan mahluk hidup berdasarkan persamaan dan
perbedaan ciri yang dimilikinya. Ilmu yang mempelajari tentang klasifikasi
mahluk hidup disebut dengan Taksonomi.
B. Saran
Diakhir
tulusan ini, penulis memberikan saran kepada semua pendidik yang akan menekuni
profesinyadalam bidang pendidikan. Sebagai fasilitator dan meditor, sebaiknya
seorang guruharus dapat memberikan fasilitas kepada peserta didik supayadalam
penyampaian materi pelajaran dapat diterima sebaik mungkin sehingga tujuan
pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal. Selain itu dengan adanya kemajuan
zaman, guru harus menjadikan tecnologi ini sebagai sarana untuk memperlancar
proses pembelajaran, yaitu dengan memanfaatkan teknologi sebagai media
pembelajaran, karena semakin menariknya media pembelajaran yang digunakan guru,
maka siswa akan menjadi termotivasi untuk mengikuti pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Wasis, dan Sugeng
Yuli Irianto.2008.Ilmu Pengetahuan Alam 1: SMP/MTS VII. Surakarta: Putra
Nugraha. (BSE)
Klasifikasi Makhluk
Hidup Url :http://www.file-edu.com/2011/12/klasifikasi-makhluk-hidup.html
http://deceng.wordpress.com/2007/11/08/klasifikasi-mahluk-hidup/